Sebelumnya saya mengambil Gunung Merapi sebagai topik namun baru selang bebearapa hari kemudian Gunung Merapi tersebut telah meletus tepatnya pada 26 oktober pukul 17.02 yang meluncurkan awan panas pertama,kedua pada pukul 17.19, ketiga pukul 17.24 WIB, dan keempat pukul 17.34 WIB (Republika.co.id). Akibat dari lepuhan awan panas gunung Merapi ini adalah dua warga mengalami luka bakar dan hampir sekujur tubuhnya melepuh. belum lagi korban-korban lain yang masih belum tercatatPengevakusian warga disini sangat lambat sekali. mengapa saya katakan demikian,pada saat Gunung Merapi itu di nyatakan dalam posisi siaga ke awas seharusnya warga sudah bisa di evakuasi sehingga tidak menimbulkan korban. sekarang sudah meletus baru semua berbondong-bondong mengevakuasikan diri bukankah sudah terlambat. Jadi himbauan -himbauan yang di berikan kepada masyarakat tidak di dengar oleh mereka. pada saat darurat seperti ini entah apa yang harus di fokuskan.
Belum lagi gempa & Tsunami yang terjadi di kabupaten Mentawi sumatra barat. Gempa berkekuatan 7,2 SR dan Tsunami setinggi 3 meter terjadi pada 25 Oktober 201. Gempa dan Tsunami ini menyebabkan 112 orang tewasdan 502 orang di nyatakan hilang.Gempa dan Tsunami ini memang tidak sedahsyat yang terjadi di Aceh namun tetap saja memakan banyak korban.
Korban akibat tsunami tersebut ternyata bukan hanya warga di sekitar tempat tersebut melainkan banyak warga asing juga, dan kabarnya ada sekitar sembilan orang peselancar yang ikut menjadi korban tsunami tersebut. Mereka dinyatakan hilang setelah kapal yang ditumpanginya itu diterjang gelombang pasang tsunami, saat kejadian tersebut para peselancar tersebut sedang berada di Mentawai untuk berselancar. Menurut kabar yang didapat dari korban yang selamat, dua kapal yang ditumpangi warga Australia birtu berbenturan setelah diterjang gelombang tsunami sampai, sampai kedua kapal tersebut terbakar sampai penumpangnya hilang, dan sampai sejauh ini belum ada kabar tentang korban tersebut. Gempa susulan pun terus terjadi tetapi tidak berkekuatan besar seperti kemarin.
sebelumnya BMKG telah memperingatkan akan terjadi Tsunami namun kemudian peringatan tersebut di cabut. dan setelah peringatan tersebut di cabut Tsunami pun benar-benar datang melanda mengapa demikian?? bukankah BMKG harusnya bisa memprediksi,karena ini juga merupakan tugas mereka.
Masih pada tanggal 25 oktober di Jakarta di landa banjir yang melumpuhkan kota Jakarta. Banjir di Jakarta ini sudah sering terjadi namun belum ada penanggulangan yang di lakukan. Tentu saja penanggulangan ini tidak bisa dalam jangka pendek ataupun menengah.Banjir ini bukan merupakan bencana alam melainkan rutin setia terjadinya hujan deras dan lama. Jakarta sering banjir di karenakan saluran air di kota Jakarta tidak efektif dan banyaknya sampah yang menumpuk juga memperlambat proses pengaliran air tersebut.
Akibat dari banjir ini di perkirakan 2-3 Triliun dan 20-25% infrastruktur rusak dan banyak yang mengalami potential loss seperti perbankan, asuransi, pabrik,PLN, putusnya telekomunikasi, kerugian penjualan dan perbaikan kereta api dan lain sebaginya.
Di saat seperti ini seharusnya kita memikirkan cara penaggulangannya bukan saling menyalahkan siapa dan apa. Jika tidak cepat di tangani kota Jakarta mungkin akan tenggelam dikarenakan cuaca yg ektrim dan tidak dapat di prediksi ini.
sebelumnya BMKG telah memperingatkan akan terjadi Tsunami namun kemudian peringatan tersebut di cabut. dan setelah peringatan tersebut di cabut Tsunami pun benar-benar datang melanda mengapa demikian?? bukankah BMKG harusnya bisa memprediksi,karena ini juga merupakan tugas mereka.
Masih pada tanggal 25 oktober di Jakarta di landa banjir yang melumpuhkan kota Jakarta. Banjir di Jakarta ini sudah sering terjadi namun belum ada penanggulangan yang di lakukan. Tentu saja penanggulangan ini tidak bisa dalam jangka pendek ataupun menengah.Banjir ini bukan merupakan bencana alam melainkan rutin setia terjadinya hujan deras dan lama. Jakarta sering banjir di karenakan saluran air di kota Jakarta tidak efektif dan banyaknya sampah yang menumpuk juga memperlambat proses pengaliran air tersebut.
Akibat dari banjir ini di perkirakan 2-3 Triliun dan 20-25% infrastruktur rusak dan banyak yang mengalami potential loss seperti perbankan, asuransi, pabrik,PLN, putusnya telekomunikasi, kerugian penjualan dan perbaikan kereta api dan lain sebaginya.
Di saat seperti ini seharusnya kita memikirkan cara penaggulangannya bukan saling menyalahkan siapa dan apa. Jika tidak cepat di tangani kota Jakarta mungkin akan tenggelam dikarenakan cuaca yg ektrim dan tidak dapat di prediksi ini.
sekian
~deaZ~