~
VIVAnews - Polisi menyatakan, para perampok PT Bank CIMB Niaga di Medan merupakan bagian dari jaringan terorisme yang sama dengan yang melakukan pelatihan di Aceh dan Jawa Barat. Mereka berada di bawah kendali Abu Tholut yang sekarang buron.
"Mereka mengaku disuruh oleh Mustofa alias Abu Tholut yang sudah divonis 8,5 tahun dan mendapat remisi dan kemudian beraksi lagi," kata Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Senin 20 September 2010.
Mustofa, kata Kapolri, adalah Mantiki atau pimpinan wilayah jaringan teroris untuk Aceh dan Sumatera Utara. Dalam catatan VIVAnews, pria bernama Mustofa memiliki nama alias Imron dan alias Abu Tholut. Buron teroris dari kamp militer Aceh ini merupakan mantan narapidana teroris yang terlibat peledakan bom di Atrium Senen, Jakarta pada 2001. Mustofa diduga kuat ikut latihan di Aceh. Terakhir Mustofa tinggal di Permata Hijau, Jakarta.
Jaringan teroris yang melakukan perampokan di Sumatera Utara ini, kata Kapolri, berjumlah 33 orang. Tiga orang di antaranya ditembak mati di dua tempat di Sumatera Utara, sementara 15 orang ditangkap hidup-hidup.
Jaringan ini tidak terputus dengan aksi perampokan atas sejumlah bank di Sumatera Utara yang terjadi sebelumnya. Tiga bulan terakhir, sebelum CIMB Niaga dirampok, memang terjadi perampokan di Bank Sumatera Utara, Bank BRI dan sebuah tempat penukaran uang di Medan dan sekitarnya.
Perampok CIMB Niaga ini berhasil membawa lari uang Rp400 juta. Dalam perampokan yang berlangsung cepat pada Rabu 18 Agustus 2010.
Perampokan itu menewaskan anggota Brimob, Briptu Manuel Simanjuntak (28 tahun) yang diterjang dua peluru di dadanya. Selain itu, dua satpam juga kritis akibat ditembus peluru.
Ternyata tidak cukup menjadi seorang terorisme bahkan sekarang mereka juga merampok. Dan yang parah nya yang menjadi pemimpin terorisme ini adalah mantan narapidana terorisme. Para terorisme ini tidak merasa jera sama sekali. Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran para terorisme ini. Mereka mengikuti latihan terorisme di Aceh, padahal mereka sudah tau yang akan mereka lakukan nanti nya akan berdampak buruk dan merugikan banyak orang. Tidak ada keuntungan sama sekali yang bisa mereka peroleh dari menjadi seorang teroris. Dalam melakukan aksi terorisme ini mereka bahkan menghabisi nyawa banyak orang. Bukankah ini merupakan dosa besar?? Semua ini berasal dari salah tanggap ajaran agama yang terorisme ini dapat. Sehingga para terorisme ini merasa perbuatan mereka adalah benar.
Bahkan yang sekarang semakin santer terdengar bahwa jaringan terorisme ini semakin banyak dan berkembang. Terorisme ini harus di tindak lanjuti. Negara tidak akan aman jika tetap seperti ini. Berapa banyak orang lagi yang akan terjerumus ke jalan yang salah dan berapa banyak orang lagi yang akan menjadi korban....??
~deaZ~
Wah.. Wah.. Wah..
ReplyDeleteTerorisnya ngerampok buat dana tar mo buat bom kali.. Secara bahannya kan ga murah.. Hahaha...
Anehnya, koq banyak yah yg mau jadi teroris? Kalo merampok sih masih dapet duit.. Tapi kalo teroris? Keuntungan yg didapat juga ga jelas.. Yang ada malah dikejar2 polisi (ng'fans kali y? Hihihi... >.< ) Belum lagi urusan ama yg di atas.. Ckckck... (~~')
yawa..........
ReplyDeletemalah ad juga yg ikud mengebomkn diri na ndri jg.......
wew~~
ga syng nyawa ee...........